Monday, 23 July 2012

dukung anak


PENGARUH Phyllanthus niruri L. (FLAVANOID) PADA SIMTEM IMUN TUBUH

MAKALAH FITOFARMAKA
PENGARUH Phyllanthus niruri L. (FLAVANOID) PADA SIMTEM IMUN TUBUH



Disusun oleh
Nama        : David Wahyu Irawan
NIM           : 10023181
Kelas          : IIIC


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011

I JUDUL
PENGARUH Phyllanthus niruri L. (FLAVANOID) PADA SIMTEM IMUN TUBUH
II TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan bukti tentang
peran dan manfaat Phyllanthus niruri L sebagai tanaman yang mempuyai efek
imunomodulator terhadap sistem imun tubuh.

III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 STIMUNO
Stimuno (POM FF 041 300 411, POM FF 041 600 421)
Komposisi:
Phyllanthi Herba ekstrak 50 mg
Stimuno mengandung formula dari komposisi tunggal ekstrak tanaman meniran, yang dalam bahasa latin disebut Phyllanthus niruri. Ekstrak tersebut diambil dari bagian akar, daun, batang dan buah Phyllanthus yang diformulasi menjadi sirup dan kapsul.
stimuno dapat dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. stimuno Sirup bisa dikonsumsi oleh anak mulai usia 1 tahun dan stimuno kapsul bisa dikonsumsi oleh anak (bagi yang sudah bisa menelan kapsul) juga orang dewasa.
Stimuno Untuk Sistem Imun Tubuh
Sistem imun tubuh terdiri dari banyak komponen. Semua komponen tersebut akan bekerja secara serentak manakala tubuh mendapatkan serangan dari penyakit yang berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh kita sendiri. Kerja sistem imun tubuh kita secara sederhana terbagi dalam 3 kelompok :
  • Sistem pertahan tubuh awal : contohnya, kulit, rambut di kulit, air mata
  • Sistem pertahanan tubuh non spesifik (alamiah) : adalah sistem yang paling cepat bereaksi ketika ada serangan virus, bakteri atau mikroba dari luar.
  • Sistem pertahanan spesifik (dapatan) : sistem ini baru bekerja ketika perlawanan sistem imun alami kita tidak cukup dan bekerja menurut jeniis serangan virus atau  bakteri yang terjadi. Yang bekerja pada sistem ini adalah Limfosit T & B. Hasil kerja sistem inilah yang berbentuk antibodi (IgG dan IgM).
Sistem imun berkembang sesuai dengan perkembangan tubuh kita, pada waktu bayi umumya sistem imun masih belum banyak berkembang, beberapa komponen masih belum dapat bekerja optimal. Dengan bertambahnya usia dari anak-nak menuju remaja hingga dewasa, sistem imun berkembang untuk bekerja lebih optimal. Tetapi memasuki usia tua, sistem imun menurun kemballi. Oleh karena itu, anak-anak dan lansia mudah sekali terkena penyakit.
Pada prinsipnya, orang dengan kondisi sistem imun dalam keadaan prima, tidak mudah terkena infeksi, akan tetapi jika pada saat tertentu sistem imunterganggu atau tidak bekerja dengan baik, maka infeksi oleh bakteri, virus atau jamur mudah masuk ke dalam tubuh.
Banyak faktor yang dapat mengakibatkan sistem imun terganggu, di antaranya: stress, kurang gizi, terlalu lelah, dsb. Untuk mengatsinya diperlukan pola hidup sehat, antara lain : cukup istirahat, makan bergizi seimbang, tidak stress, menghindari lingkungan yang dapat mengakibatkan sakit dan bila perlu mengkonsusmsi obat atau suplementasi yang dapat menguatkan sistem imun (daya tahan) tubuh.
Imunomodulator berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan fungsinya menguatkan sistem imuntubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno supresan) sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh kita selalu optimal menjaga kita tetap sehat ketika diserang oleh virus, bakteri atau mikroba lainnya.
Salahsatu imunomodulator yang telah teruji klinis dengan baik adalah Stimuno. Stimuno telah memperoleh sertifikat FITOFARMAKA dari BPOM karena telah terstandarisasi dan telah lolos uji pre klinis (uji keamanan) dan uji klinis (pembuktian khasiatnya). STIMUNO terbuat dari ekstrak Phyllanthus niruri (meniran, herbal asli Indonesia).
Dengan mengkonsusmsi imunomodulator stimuno ‘ orang akan meningkat kerja sistem imunnya sehingga dapat :
  • Mempercepat proses penyembuhan jika terkena infeksi.
  • Pencegajhan/ proteksi jika berada di tempat yang sedang mewabah penyakit menular misal: demam berdarah, SARS, flu burung, malaria, influenza, dll.
  • Pencegahan bagi merekayang berbakat terkena penyakit yang mudah diturunkan, misal: hepatitis B dan C, kanker.
  • Pencegahan bagi mereka yang bekerja atau bertempat tinggal di lingkungan yang kotor, pekerja rumah sakit dan laboratorium klinik yang banyak kontak dengan bahan terinfeksi,pekerja di peternakan ayam atau babi .
3.1.1Keunggulan
Tidak seperti vitamin yang hanya membantu meningkatkan daya tahan tubuh (imune booster). stimuno bekerja langsung memperkuat sistem imun dengan memperbanyak produksi antibodi seperti tentara yang menjaga benteng pertahanan tubuh (imuno modulator). Pada orang sehat, sistem imun yang kuat akan mencegah penyakit dan pada orang yang susah terserang penyakit, sistem imun yang diperkuat akan membantu mempercepat penyembuhan
  • Mengaktifkan semua lapisan sistem imun. stimuno bekerja mengaktifkan sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik
  • Satu-satunya imunomodulator dengan standar FITOFARMAKA (telah uji klinik)
  • Meniran (Phylanthus niruri) sebagai bahan dasar stimuno dibudidayakan dengan teknologi modern mengikuti standar GAP (Good Agriculture Practices) dan diproses mengikuti standar c-GMP (current-Good Manufacturing Practices) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) sesuai standar industri farmasi
  • Aman. stimuno aman digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan dapat dikonsumsi bersama dengan obat atau vitamin
  • Dipercaya oleh para dokter. stimuno sudah diresepkan dokter dengan baik selama 5 tahun.
3.2 MENIRAN
Meniran disebut  Phyllanthus urinaria Linn, batangnya yang berwarna hijau kemerahan, atauPhyllanthus niruri untuk yang batangnya berwarna pucat. Termasuk dalam famili tumbuhan Euphorbiaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Memeniran atau meniran merah. Nama lain dari Phyllanthus niruri Ladalah Phyllanthus urinaria L.,
Phyllanthus alatas BI, Phyllanthus cantonensis Hornen, Phyllanthus
echinatus Wall, Phyllanthus leptocarpus Wight. Nama daerah lainnya yaitu
Jawa: meniran, meniran merah, meniran hijau. Sunda: memeniran. Maluku: Child pick a back ( Inggris )Kilanelli ( India ), Meniran ( Jawa ), Zhen chu cao, Ye xia zhu ( Cina ),Gasau madungi ( Ternate ).

Klasifikasi :
Divisi                : Spermatophyta
Subdivisi           : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Bangsa             : Geraniales
Suku                : Euphorbiaceae
Marga              : Phylianthus
Jenis                 : Phyllanthus niruri L.
3.2.1 Morfologi :
Meniran adalah tanaman semusim, tumbuh tegak, bercabang-cabang, dan tingginya antara 30 cm-50 cm
DAUN:
Epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel dan agak menonjol keluar, epidermis bawah lebih menonjol dari epidermis atas, pada penampang tangensial sel epidermis atas dan bawah mempunyai dinding samping yang bergelombang, kutikula jelas dan berbintik. Stomata tipe anisositik, terdapat pada kedua permukaan, pada permukaan bawah lebih banyak. Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik, tebal jaringan hampir setengah tebal mesofil daun. Pada jaringan palisade dari varietas  genuinus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk prisma berukuran 10 m sampai 15 m; pada jaringan palisade dari varietas  javanicus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk roset berukuran lebih kurang 20 m. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkas pembuluh tipe kolateral, tulang daun di dalam mesofil disertai hablur kalsium oksalat berbentuk roset, umumnya berukuran lebih kecil dari hablur di jaringan palisade.
BATANG:
Epidermis terdiri dari 1 lapis sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari jaringan kolenkim dan parenkim yang berisi butir hijau daun atau berisi hablur kalsium oksalat berbentu roset besar; kelompok serabut perisikel, berlignin dan tersusun dalam lingkaran yang terputus-putus. Floem sedikit. Xilem sekunder tersusun radial. Jari-jari xilem terdiri dari 1 sampai 2 deret sel yang agak terentang radial. Dalam parenkim empulur terdapat hablur serupa hablur di korteks.
BUNGA:
Bunga tunggal, terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah bawah, menggantung, berwarna putih, daun kelopak bentuk bintang, benang sari dan putik tidak nampak jelas, mahkota bunga kecil, berwarna putih.
BUAH:
Kulit buah terdiri dari 1 lapis sel epidermis, bentuk pipih dengan dinding luar cembung, kutikula berbintik; di bawahnya terdapat berturut-turut 1 lapis sel parenkim jernih; 2 lapis sel-sel kecil dengan dinding radial agak menebal, selapis sel serupa jaringan palisade yang jernih dengan dinding tangensial dalam dan luar lebih tebal dan berlignin.
BIJI:
Di dalam kulit biji terdapat 1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk segi empat atau segi panjang, dinding luar dan dinding radial lebih tebal dari dinding dalam, berlignin, lumen berbentuk segi tiga, saluran noktah bercabang-cabang. Endosperm terdiri dari sel-sel kecil.
AKAR:
Merupakan akar tunggang, berwarna putih.
SERBUK:
Warna hijau kelabu. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dan bawah serta hablur kalsium oksalat berbentuk prisma atau berbentuk roset yang berasal dari jaringan palisade atau parenkim di sekitar berkas pembuluh; fragmen mesofil; fragmen kulit buah dengan dinding tangensial serupa serabut sklerenkim; fragmen kulit biji tampak tengensial.
3.2.2 Sifat  Kimiawi
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : lignan (Filantin, hipofilantin, nirantin, lintetratin), flavonoid (quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutin, kaempferol-4, rhamnopynoside), alkaloid, triterpenoid, asam lemak (asam ricinoleat, asam linoleat, asam linolenat), vitamin C, kalium, damar, tanin, geraniin, phyllanthin dan hypophyllanthin.
3.2.3  Efek  Farmakologis
Tumbuhan ini bersifat : astringent, peluruh air seni (menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat), penurun panas, antihepatotoksik, antibakteri terhadap Escherichia coli, staphylococcus aureus, bacillus subtilis, hipoglikemik. Ekstrak meniran dapat menghambat aldose reductase (AR) karena senyawa ellagic acidnya mempunyai daya hambat enam kali lebih kuat daripada quercitrin yang dikenal sebagai penghambat AR (proses reduksi aldose menjadi diabetes).  Dalam  farmakologi  Cina disebut tumbuhan ini  memiliki  rasa agak asam dan sejuk..
3.2.4 Cara  Budidaya
Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Biji disemaikan dan dipindahkan. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Meniran merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur di tempat yag lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Seperti juga di sepanjang saluran air, semak-semak, dan tanah terlantar di permukaan.
3.3 Kandungan Kimia

Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) banyak mengandung beberapa
zat kimia yaitu: flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, lignan.
1) Flavonoid merupakan senyawa larut dalam air yang dapat diekstraksi
dengan etanol 70% dan tetap ada lapisan air setelah dikocok dengan eter
minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya
berubah bila ditambah basa atau amoniak. Flavonoid umumnya terdapat
dalam tumbuhan terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon.
Flavonoid yang merupakan bentuk kombinasi glikosida, terdapat dalam
semua tumbuhan berpembuluh (Harborne, 1987). Beberapa turunan
flavonoid terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan hanya terdapat pada
organ-organ tertentu dari tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, biji,
dan kulit kayu.
2) Lignan berupa zat padat hablur tanpa warna yang menyerupai senyawa
aromatik sederhana yang lain dalam sifat kimianya. Lignan tersebar luas
di dunia tumbuhan, terdapat dalam kayu, daun, eksudat, damar, dan bagian
tumbuhan lain. Lignan terkadang dijumpai sebagai glikosida. Lignan
digunakan sebagai antioksidan dalam makanan. Selain itu lignan juga
merupakan kandungan kimia yang aktif dalam tumbuhan obat tertentu.
Lignan dapat diekstraksi dengan aseton atau etanol dan seringkali
diendapkan sebagai garam kalium yang sukar larut (Robbinson, 1995).
3) Tanin tersebar dalam setiap tanaman yang berbatang. Tanin berada dalam
jumlah tertentu, biasanya berada pada bagian spesifik tanaman seperti :
daun, buah, akar, batang. Tanin merupakan senyawa kompleks, biasanya
merupakan campuran polifenol yang sukar untuk dipisahkan karena tidak
dalam bentuk kristal. Di dalam tumbuhan letak tanin terpisah dari protein
dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak maka reaksi penyamaan
dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh
cairan pencernaan. Salah satu fungsi utama tanin yaitu sebagai penolak
hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat (Harborne, 1987).
Tanin dapat meringankan diare dengan menciutkan selaput lendir usus
(Tjay dan Raharja, 1991).
4) Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar.
Alkaloid termasuk senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau
atom nitrogen dan berbentuk kristal. Untuk alkaloid dalam daun atau buah
segar adalah rasanya pahit di lidah serta mempunyai efek fisiologis kuat
atau keras terhadap manusia. Sifat lain yaitu sukar larut dalam air dengan
suatu asam akan membentuk garam alkaloid yang lebih mudah larut
(Harborne, 1987).
5) Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika dikocok
dengan air. Pada konsentrasi rendah sering menyebabkan hemolisis sel
darah. Saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Kelarutan saponin
dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Robbinson, 1995
3.3 Khasiat Tanaman
Ekstrak meniran secara verbal dapat mempengaruhi fungsi dan aktivitas komponen sistem imun. Makin banyak pasukan sistem imun, makin kuat pertahanan tubuh Anda. Sistem imun kita bekerja seperti pasukan penjaga pertahana tubuh. ekstrak meniran yang terbukti klinis mampu memperbanyak antibodi tubuh sehingga sistem imun lebih kuat. Anda dan keluarga jadi terlindungi dari gangguan sistem imun.
Flavonoid dari meniran bekerja pada sel-sel tubuh yang menjadi bagian dari sistem imun. Caranya dengan mengirimkan sinyal intraseluler pada reseptor sel sehingga bekerja lebih optimal. Jika sistem imun dapat dalam sel berfungsi memakan fagosit, maka nafsu makan sel imun tersebut akan meningkat. Jika fungsinya mengeluarkan go-between yang menambah ketahan tubuh, hasil pengeluaran akan lebih baik. Atau jika kerjanya mengeluarkan sel lain, proses urainya berlangsung dengan baik.
Dalam berbagai penelitian di sejumlah RS di Jakarta dan Surabaya, terapi ajuvan dengan ektrak meniran berhasil mempersingkat lamanya pengobatan pada beberapa penyakit seperti TBC, hepatitis, candidiasis vagina (bakteri yang menyerang vagina), dll. Jika influenza biasa membutuhkan waktu pengobatan seminggu, kini ada harapan dapat dituntaskan hanya dalam 3-4 hari.
pemberian ekstrak meniran secara verbal dapat mempengaruhi fungsi dan aktivitas komponen sistem imun. Di antaranya dalam produksi IFN-g (interferon gamma) dan TNF-a (Tumor Nekrosis Factor alpha). Peran sitokin – zat kimia yang dapat membunuh sel- IFN-g dan TNF-a telah dibuktikan para peneliti berefek langsung terhadap peyembuhan pasien TBC paru. Para dokter joke tahu, IFN-g dan TNF-a bermanifestasi terhadap konversi BTA di dalam sputum (dahak.
Imunomodulator ini diperlukan dalam kondisi kelelahan, kirang isitirahat, kurang istirahat, stress, bepergian jaug, kontak dengan penderita infeksi atau berada di tempat yang diserang wabah. Dlam pengobatan penyakit, kini imunomodulator juga diresepkan dokter sebagai terapi ajuvan atau pelengkap. Artinya, obat yang dikonsumsi sebagai penunjang obat utama. Bahkan diyakini bisa meningkatkan potensinya.
Baru-baru ini juga diketahui Phyllanthus niruri L mencegah peningkatan GTP dalam serummaupun sitosol hepar dan kandungan flavanoidnya merupakan antioksidan yang berpotensi mencegah kerusakan sel hepar serta dipakai sebagai obat hepatoprotektif atau anti hepatotoksik. Hasil penelitian menggunakan tikus menunjukkan adanya efek dalam menormalkan penumpukan asam lemak pada liver setelah minum alkohol, Efek serupa juga tampak pada infeksi HIV. Alkaloid ekstrak Phyllanthus niruri Lmenghambat cytopathic effectsyang disebabkan oleh HIV-1 /HIV-2. 55 Repandusinic acid mempunyai kemampuan anti-viral secara in vitro, menghambat replikasi HIV dan HTLV-I. Penelitian baru-baru inimenunjukkan efek Phyllanthus dalam menghambat serangan HIV-1 dan integrasi enzim HIV-1, reverse transcriptase dan protease. Ketika digunakan untuk penderita HIV positif, dapat mereduksi replikasi HIV


IV RESUME

4.1  Metode Ekstraksi dan Fraksinasi

Ekstraksi adalah penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah
dengan menggunakan pelarut yang dipilih sehingga zat yang diinginkan akan
larut. Pemilihan sistem pelarut yang digunakan dalam ekstraksi harus berdasarkan
kemampuannya dalam melarutkan jumlah yang maksimal dari zat aktif dan
seminimal mungkin bagi unsur yang tidak diinginkan (Ansel, 1989).
Ekstrak adalah sediaan berupa kering, kental dan cair, dibuat dengan
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok di luar pengaruh
cahaya matahari langsung (Anonim, 1979). Metode ekstraksi yang tepat sangat
tergantung pada tekstur dan kandungan air bahan-bahan yang akan diekstraksi.
Ekstraksi sendiri dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan
metode maserasi, perkolasi dan sokletasi.
1) Metode maserasi
Metode ini dilakukan dengan cara merendam bahan-bahan tumbuhan yang
telah dihaluskan/digiling dalam pelarut terpilih, kemudian disimpan dalam
jangka waktu tertentu dalam ruang gelap.
2) Metode perkolasi
Metode ini biasanya digunakan dengan cara melewatkan pelarut tetes demi
tetes pada bahan-bahan tumbuhan yang akan diekstrak.
3) Metode sokletasi
Metode ini digunakan untuk mengekstrak komponen dari bahan-bahan
tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan alat soklet (Anonim, 2007).
Fraksinasi merujuk pada pemisahan lebih halus yaitu memisahkan
senyawa-senyawa kimia dalam ekstrak kasar dengan menggunakan beberapa
metode pemisahan. Fraksi-fraksi yang telah didapatkan dari proses fraksinasi
kemudian diuji aktivitasnya dan akan dihasilkan satu atau lebih fraksi yang
memberikan aktivitas biologi pada makhluk uji. Fraksi-fraksi ini perlu dipisahkan
lagi karena masih banyak terdapat senyawa kimia yang lain (Anonim, 2007)

V    DAFTAR PUSTAKA
. Munasir Z. Manfaat pemberian ekstrak phyllanthus niruri sebagai imunostimulator pada
penyakit infeksi anak. (Online). (cited 15/10/2011) Available from: URL:

No comments:

Post a Comment